Siswa "menangkap" pandangan Anda lebih cepat dan akurat dari pada mereka "menangkap" apapun yang Anda ajarkan. Berlatihlah untuk mengubah pandangan Anda dengan membayangkan angka "100" tercetak pada setiap kening siswa. Atau barangkali lebih mudah bagi anda untuk "melihat" bintang emas pada setiap kening, seolah-olah mereka semua adalah murid-murid top. Berinteraksilah dengan setiap siswa dengan cara demikian, dan perhatikan perbedaan yang terjadi.

Dalam bekerja dengan banyak guru pada berbagai tingkat, saya melihat adanya pola yang menarik tetapi meresahkan dalam interaksi mereka dengan para siswa dalam grup "kemampuan tinggi" versus "kemampuan rendah". Dengan kelompok kemampuan tinggi, guru-guru cenderung banyak senyum, lebih banyak mengobrol dengan akrab, dan berbicara dengan cara lebih intelektual dan penuh humor, menggunakan kosakata kompleks, dan bertindak lebih matang. Dengan kelompok kemampuan rendah, guru-guru yang sama cebderung berbicara lebih keras dan lambat (seolah-olah siswa tidak dapat mendengar), menggunkan kosa kata dasar dan kalimat mentah, jarang tersenyum, dan berinteraksi pada tingkat lebih instruksional dan otoriter. Singkatnya, guru-guru memperlakukan siswa sesuai bunyi cap mereka, sebagai orang pintar dan kurang pintar.

Sembilan dari sepuluh guru mengatakan bahwa mereka sering dapat mengingat beberapa kali mereka memperkirakan kegagalan siswa berdasarkan tingkah lakunya di masa lalu, dan hasilnya sesuai dengan ramalan mereka. Apakah pandangan guru itu berpengaruh terhadap prestasi dan citra diri siswa tersebut? Jelas!

Keyakinan guru akan potensi manusia dan kemampuan semua anak untuk belajar dan berprestasi merupakan suatu hal yang penting diperhatikan. Keyakinan seseorang mengenai kemampuan dirinya sangat berpengaruh pada kemampuan itu sendiri. :-)

Salam Sukses Luar Biasa!

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan berikan komentar anda tentang tulisan saya.
Terima kasih.